[IMG]http://i285.photobucket.com/albums/ll45/rasa_peacenlove/MY%20BLOG/BANNER-FIX.gif[/IMG]
Photobucket

Friday 24 June 2011

Cara Membuat Stop Motion (LENGKAP!)

Oke. Kali ini saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman yang saya dapat seputar stop motion movie atau kerap dipanggil stop motion. Tapi, sebelum membahas mengenai bagaimana proses pembuatannya, ada baiknya jika Anda mengetahui terlebih dahulu sejarah stop motion.

Sesuai dengan sejarahnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa stop motion adalah suatu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Setiap pergerakan dari objek tersebut difoto (frame individual), sehingga menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame dimainkan berurutan secara berkesinambungan. Stop motion dibuat dengan potongan-potongan gambar yang saling berhubungan satu sama lainnya. Secara kasat mata, proses pembuatan stop motion mirip dengan pembuatan animasi frame by frame. Namun yang membedakannya adalah stop motion memiliki kecepatan waktu (durasi main) di bawah 0,25 detik per framenya, sedangkan kecepatan waktu animasi frame by frame di atas 0,25 detik. Maka bila ada suatu gambar yang kecepatan pergantian framenya di atas 0,25 detik, maka bisa terbilang animasi frame by frame.

Keunikan, atau bisa dibilang nilai seni, dari stop motion terletak pada pergerakan objek yang 'abnormal'. Sebagai contoh, pada saat kita makan. Dalam realitanya, kita makan menggunakan alat makan (seperti sendok, garpu, dan sumpit) sebelum memasukkannya ke dalam mulut untuk dikunyah sebelum ditelan. Tapi, dalam stop motion, kita bisa saja menggambarkan kalau kita makan dengan menggunakan sedotan, atau kita makan menggunakan hidung kita. Nah, tantangan yang sebenarnya adalah bagaimana kita mencari ide untuk gerakan objek yang terkesan 'abnormal' itu.


Baiklah, kalau begitu, mari kita menuju bagaimana proses pembuatan stop motion yang sederhana tetapi mengandung cerita yang kuat -saya mengelompokkannya menjadi beberapa tahap, agar stop motion yang dibuat lebih terlihat terencana dengan baik-.

Tahap 1: Rancangan Awal
1. Buat di selembar kertas mengenai konsep dari proyek stop motion yang ingin Anda kerjakan.
2. Tulis disana tema atau pesan apa yang ingin disampaikan melalui stop motion tersebut.
3. Kedua, tulis nama-nama tokoh (kalau dibutuhkan).
4. Ketiga, tentukan bahan apa yang ingin Anda gunakan sebagai modelnya (bisa papercraft, Lego, action vigure, atau bahan-bahan sederhana lainnya)
5. Keempat, tulis daftar semua lagu pengiring dan/atau efek suara (sound effect) yang sesuai dengan stop motion yang dibuat.
6. Kelima, tulis garis besar dari cerita tiap-tiap adegan (scene).


Tahap 2: Mendesain
1. Kembangkan garis besar dari tiap-tiap scene agar lebih menarik lagi. Sesuaikan dengan sifat bahan yang digunakan untuk model.
2. Desain layout tampilan area yang ingin ditampilkan. Jangan lupa lampu untuk permainan cahayan agar lebih hidup stop motion-nya.
3. Desain tampilan model/tokoh yang ingin dimainkan. Bisa modelnya terbuat dari kertas, membuat desainnya secara manual dengan menggunakan kertas millimeter block (agar tidak terjadi perbedaan ukuran), atau menggunakan digital imaging. Bisa juga Anda membuat sketsa desain modelnya terlebih dahulu, lalu men-scan-nya dan menyempurnakannya menggunakan aplikasi pengolah pixel (seperti Photoshop) atau vector (seperti Illustrator).

Tahap 3: Persiapan dan Pelaksanaan
1. Siapkan semua set area 'beraksinya' model sesuai dengan alur cerita yang telah dibuat.
2. Persiapkan pula model di posisi awal sesuai dengan cerita yang ada.
3. Siapkan kamera. Anda bisa memakai kamera apa saja, kamera digital saku pun tak apa. Akan tetapi, untuk hasil yang lebih bagus, disarankan menggunakan kamera DSLR atau kamera digital yang mempunyai fitur HDR video. Tempatkan kamera dengan angle yang pas (usahakan jangan keseringan mengambil gambar dengan teknik zoom). Semakin Banyak gambar yang diambil, maka semakin 'mulus' video yang dihasilkan nantinya.
4. Dianjurkan menggunakan tripod agar hasil gambar tidak goyang atau berubah angle. Fungsi dari tripod ini untuk menyangga agar kamera tetap dalam posisi bidik yang tetap. Intinya, kamera harus tetap dalam posisi bidiknya.
5. Atur sumber pencahayaan yang baik. Bisa menggunakan lampu atau senter. Jika lampu Anda berkedip-kedip, Anda perlu mematikan sumber-sumber cahaya disekitar 'area beraksi'.
6. Ambil foto pertama sebagai uji coba apakah sudah benar segala sesuatunya. Jika belum, atur kembali yang dirasa perlu diperbaiki.
7. Jika foto pertama dirasa pas, lanjutkan dengan pergerakan selanjutnya. Yang perlu diingat, jangan menggerakkan model terlalu cepat (jarak geraknya terlalu jauh). Gerakan perlahan-lahan. Anda bisa memasukkan beberapa gerakan anggota dari model, atau mengubah tata letak set.
8. Lakukan hal yang sama, sampai lengkap sudah ceritanya.

Tahap 4: Finishing
Dalam tahap finishing (akhir) ini, Anda tinggal menggabungkan hasil jepretan yang sudah Anda punya menggunakan software yang ada di komputer Anda. Windows Movies Maker yang sudah bawaan dari windows bisa kita gunakan juga untuk mengubahnya menjadi film.
Sedangkan untuk aplikasi dengan hasil yang lebih bagus (dengan kesulitan yang lebih tinggi tentunya) ada Adobe After Effect, Adobe Premiere, Virtual Dub, dan Stop Motion Station.

Tips-tips di atas merupakan tips-tips yang Saya ketahui untuk membuat sebuah stop motion yang terarah. Mungkin Anda punya cara-cara sendiri yang lebih simpel dan efisien. Maka, saya menanti kritik dan saran dari Anda untuk perbaikan tahapan-tahapan yang saya tahu ini. Semoga STOP MOTION BUATAN ANAK INDONESIA bisa MENEMBUS PERFILMAN INTERNASIONAL. Amin.

10 comments: